Anda pernah menonton pertandingan
sepakbola kan? olahraga terpopuler di planet ini. Jika ya, maka anda pasti
tidak asing dengan istilah tendangan sudut, sepak pojok atau corner kick.
Saya tidak pernah tidak menonton pertandingan sepak bola -langsung maupun tidak
langsung-, lalu tidak ada tendangan sudutnya. Bahkan dari titik tendangan sudut
tersebut, sering lahir dan tercipta gol. Bahkan saya pernah melihat tendangan
pojok tersebut langsung menghasilkan sebuah gol. Artinya hasil tendangan
seorang pemain langsung menjebol gawang lawan tanpa disentuh oleh pemain yang
bergerombol di depan muka gawang lawan yang sedang diserang. Tapi kejadian itu
masih sangat jarang terjadi. Bisa dianggap hanyalah sebuah keberuntungan semata.
Namun keberuntungan itu tidak terjadi begitu saja. tetapi ia lahir berkat
teknik tingkat tinggi seorang pemain yang bertugas untuk mengeksekusi tendangan
tersebut. Bahkan dalam sebuah buku yang pernah saya baca (lupa judul buku
tersebut). Teknik yang baik itu dipadu dengan imajinasi tingkat tinggi seorang
pemain. Sehingga melahirkan sepakbola yang bercitarasa tinggi pula. Tendangan
sudut tidak pernah dianggap enteng dari kesebelasan yang mendapat serangan
demikian pula bagi kesebelasan yang menyerang. Hal ini terlihat saat kesempatan
itu lahir. Hampir semua pemain (baik kubu yang diserang maupun yang menyerang)
akan mencari tempat terbaik di depan gawang untuk menerima umpan rekan
setimnya, guna menceploskan bola ke dalam gawang, dan pihak yang diserang akan
menjaga gawangnya supaya tidak kebobolan. Bahkan saat-saat kritis(injury
time) jika keseblasannya tertinggal. Penjaga gawang penyerang biasanya juga
ikut naik membantu serangan. Dan menerima umpangan dari servis sepak pojok
tersebut.
Selasa, 09 Juni 2015
Rabu, 15 April 2015
MELAWAN DENGAN KATA
Daripada
tidak punya aktifitas apa-apa, saya menyibukkan diri saja -lebih tepatnya
berpura-pura sibuk- dengan membuat tulisan yang mungkin tak beraturan ini. Maklum,
dalam keadaan gerah sebab belum mandi, dan aroma bau kotoran ayam dari kandang
pemelihara ayam pedaging yang sangat mengganngu..mmm..apa hubungannya ya? Nantilah
dicari hubungannya.
Saya
hanya ingin mereka-reka, meraba-raba dan mengira-ngira (wah sudah pemborosan kata
ya, tapi biarlah. tak mengapa) tentang isi daripada buku yang berjudul
AirMataDarah yang dianggit oleh Sulhan Yusuf. Kumpulan tulisan sebanyak 104
buah puisi ini, banyak membicarakan tentang kritik sosial (ini asli pendapat
pribadi). Terutama kritik terhadap pemerintah yang menjalankan roda
pemerintahan di kabupaten Bantaeng saat ini.(ah yang benar saja?).
Langganan:
Postingan
(
Atom
)