Namanya Naina
Mathur, seorang sarjana Pendidikan. Memiliki cita-cita menjadi seorang guru.
Setelah menyelesaikan pendidikan magisternya di bidang sains, dia melamar
menjadi tenaga pengajar, dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Tapi, tak satu
pun sekolah yang mau menerimanya. Bahkan ada dua belas sekolah yang menolak
untuk menerimanya menjadi guru.
Penolakan
yang diberikan kepadanya sebenarnya bukan tanpa alasan. Naina, mengidap sebuah
penyakit “cegukan” yang disebut “syndrom tourette” Dari hal tersebutlah, dia
dianggap tidak akan sanggup menjadi pengajar. Pimpinan sekolah yang
ditempatinya melamar pekerjaan, menyarankannya untuk mencari pekejaan yang
lain. Bahkan ayahnya sendiri pun, tidak setuju bila ia menjadi guru.