Selasa, 25 November 2014

MAHA GURU



Dipanggulnya mentari
Menyeberangi Sembilan telaga
Demi untuk bertemu para penanti
Perindu seberkas cahaya
Tak dihiraukannya gemuruh hujan yang mengintai
Dilaluinya topan badai yang mendera
Terik mentari pun disejukkannya dalam dada
Sekalipun harus bertaruh dengan mati
Jiwanya teguh terlanjur setia

Ditepisnya tangis
Hanya berhias senyum manis
Diluluhkannya pesimis
Hanya memupuk optimis

Rabu, 12 November 2014

BA'BA

Masih pagi, terlalu dini
Engkau beranjak pergi
Meninggalkanku yang belum cukup bekal ini
Kini, aku harus berjalan seorang diri

Jumat, 31 Oktober 2014

Maha Penolong

Mereka ramai bersimpati, 
Meneteskan airmata pada deritaku.
Tuhan, 
Hanya Engkau yang mengulurkan tangan

Rabu, 29 Oktober 2014

Kemarau

Rerumput menjerit, limbung
Menanti embun berkunjung
Sementara hujan, beranjak tanpa jejak
Walau angin kerap menderu, penuh ratap.

Aku dan Mimpi

Kemarin, aku memiliki mimpi
Hari ini, mimpi memiliki aku
Kini, aku dan mimpi saling memiliki

Minggu, 05 Oktober 2014

SEBATANG KARA



Pada topan badai yang meluluhlantakkan, kuberitakan

Pada kobaran api yang menghanguskan, kukisahkan

Perlahan mereka mereda

Kini, aku menyulam asa

Sebatang kara

Kamis, 02 Oktober 2014

KABUT PAGI



Aku mengendarai sepeda motorku secara perlahan. Jalan raya poros Takalar-Makassar masih cukup lengang, karena hari masih terlalu pagi, dan langit sedikit mendung.
Aku mencoba mengusir keheningan dengan melantunkan ayat-ayat suci al-Qur’an, sesekali pula berdendang lagu-lagu nasyid, yang tak berpangkal, tak berujung.
Priit..priit.. kulihat dari spion, seorang pengendara sepeda motor dari arah yang sama, membunyikan klakson. Memberikan kode bahwa ia akan mendahuluinya. aku meminggirkan sedikit sepeda motorku ke jalur kiri untuk memberikan jalan kepada pengendara tersebut.

Kamis, 25 September 2014

SI BISU DAN SI BUTA HURUF



“Oe,..masukki di sini”, panggil daeng Toni, sambil melambaikan tangannya, saat melihat daeng Jarre yang berdiri di ambang pintu rumahnya. Sambil mengisap sebatang rokok, daeng Jarre berjalan santai, menghampiri daeng Toni yang duduk di kursi sofa sambil menikmati secangkir kopi hitam.
“Dari manaki?” Tanya daeng Toni. Daeng Jarre yang masih berdiri, hanya menunjuk-nunjuk.
“Daeng Ti’no, buatkan kopi daeng Jarre”, seru daeng Toni kepada istrinya yang sedang menonton televisi.

Selasa, 23 September 2014

The Code RANI


“Yani, ikutan dong”. Panggilku setengah berteriak, ketika melihat seorang teman sekelasku, berjalan di tengah hujan yang cukup deras siang itu, dengan memakai sebuah payung. “Yani…!!! Numpang ya”. Terikakku lagi kali ini agak lebih keras. Rupanya panggilanku yang pertama tadi tidak didengarnya, mungkin karena suara guyuran air hujan yang memang sangat keras memekakkan gendang telinga. Pada panggilanku yang kedua barulah dia menoleh ke arahku. “Ayo kesini”. Sambil tersenyum membalas ke arahku dan mengajakku pulang bersamanya. “Kamu yang ke sini, masa aku yang ke sana, nanti aku basah”. Balasku setengah berteriak,

Rabu, 11 Juni 2014

SANG PEMIMPI

Riuh bergemuruh
Suara semarak nan gaduh
Di bawah terik yang berpeluh
Tak terlukis rasa jenuh
Hanya tercipta semangat yang penuh
Pada harapan yang akan direngkuh

Terluka, dan berduka, bukan tak mungkin
Senang dan berbahagia, memang tak pasti
Tapi mimpi tetap dilambungkan
Mendekap asa tak terpatahkan

Semua menyatu dalam satu janji
Semua berdiri di bawah satu panji
Semua memegang satu kunci
Mimpi…mimpi…mimpi
Esok jadilah pemimpin

Senin, 09 Juni 2014

NEGERI BASA-BASI



Sebuah kabar, datang dari negeri prustasi
Yang rakyatnya suka memakai gengsi
Pejabatnya keluar masuk penjara, dianggap prestasi

Wajah teduh mengharap belas kasih
Disidik sana sini, mengulum empati
Bebas gugatan, lihai berkonspirasi

Di balik jeruji besi, tetap bisa bertransaksi
Memabayar para saksi, hukum pun bisa diatasi
Walau dapat sanksi, akhirnya kantongi grasi

Keluar bui langsung dapat jabatan promosi
Jika berpidato, sekadar basa-basi
Karena sudah hapal situasi dan kondisi
Bahwa semua hanya butuh komisi

Minggu, 08 Juni 2014

PANTUN BAHAGIA



Pergi ke kebun, ambil jagung
Daripada melamun, yuk kita berpantun

Ke hutan memburu rusa
Bawa bedil sama busur
Biar hidup susah
Yang penting hati bersyukur

Ada kancil ada siput
Adu lari sampai garis pinish
Kalau pikiran lagi kusut
Ayo urai dengan menulis

Ikan hiu, ikan teri
Baunya amis, dikerumuni lalat
Jeram air, seduh kopi
Seruput, pasti nikmat

Sang raja sama ratu
Ke toko beli sepatu kaca
Jangan lewatkan waktu
Tanpa dengan membaca

Pergi ke mesjid pakai kopiah
Sambil menenteng kitab alqur’an
Buku itu jendela dunia
Bacalah dan perluas wawasan