MEMBACA
TAMAN BACA IKAKAS
1.
Penyemaian
Benih
Kehadiran
Taman baca IKAKAS pada tahun 2008 yang lalu, diprakarsai oleh beberapa alumnus
As’adiyah Ereng-Ereng, yang saat itu banyak berkecimpung di dunia
akademik/perguruan Tinggi, baik di Makassar maupun di Bulukumba dan sekitarnya,
melihat perlu adanya sebuah media/wadah yang bisa menyediakan mereka mencari
referensi baik itu untuk tugas akademik, maupun demi memperluas cakrawala
berfikir mereka. Serta semangat menyemarakkan sekretariat IKAKAS, yang diberikan
ruang beraktifitas di lingkungan ponpes As’adiyah Ereng-Ereng, serta semangat
ber-As’adiyah (belajar) tetap tumbuh dalam hati mereka. Oleh karena itu demi
pengembangan eksistensi organisasi yang telah dibentuk sebelumnya (IKAKAS),
maka disepakatilah untuk mendirikan Taman baca ini. Taman baca tersebut masih bagian
integral dari IKAKAS, yang memiliki kepengurusan tersendiri, dan program
tersendiri atau dengan kata lain, Taman Baca IKAKAS adalah badan otonom dari
kepengurusan IKAKAS cab. Ereng-Ereng.
Hal lain
yang mendasari terbentuknya Taman baca adalah kondisi perpustakaan ponpes
As’adiyah pada saat itu belum terurus secara maksimal, serta literatur yang ada
didalamnya, belum memadai (buku-bukunya masih berupa buku paket yang sama
dengan buku yang dipelajari santri di bangku sekolah), sehingga hal tersebut,
membuat sebahagian besar santri, tidak tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.
Oleh karena itu kehadiran taman baca ini, diharapkan menjadi solusi alternatif,
untuk membudayakan dunia baca serta menulis di kalangan siswa. Karena apalah artinya
sebuah lembaga pendidikan, yang di dalamnya, mendidik generasi muda/kaum
terpelajar, tetapi mereka tidak mengenal dan menggeluti dunia baca-tulis.
Sehingga referensi yang disediakan oleh taman baca, berbeda dengan
referensi/literatur yang tersedia di perpustakaan madrasah.
2.
Memupuk
Asa
Kami
sangat berterima kasih kepada bapak/kanda sulhan yusuf yang selalu memberi kami
semangat untuk mengembang misi budaya literasi di daerah kami, berkat diskusi
dengan beliau, setelah kami berhasil membentuk taman baca IKAKAS, selanjutnya
kami membentuk kepengurusan yang akan mengelola taman baca tersebut. Langkah
pertama yang diambil setelah kepengurusan ini adalah membuat pelatihan quantum
learning dan pengelolaan taman baca. Setelah mendapatkan tambahan semngat
tersebut, taman baca terus berbenah, walaupun tertatih dan terseok, tapi
langkah kami tidak pernah berhenti.
Mungkin
timbul pertanyaan di benak kita, darimana IKAKAS mendapatkan buku-buku yang
akan mengisi ruang atau rak bukunya?... awalnya saya yang berinisitif untuk
mewakafkan beberapa buah buku koleksi pribadi yang saya beli saat kuliah,
kemudian diikuti oleh beberapa orang teman-teman alumni, tokoh-tokoh
masyarakat, dan sempat mendapatkan bantuan dari pemda yang sebahagian besarnya
kami pakai untuk membeli buku/bahan bacaan. Selain itu saya juga aktif meminta
sumbangan/wakaf buku dari beberapa orang penulis. Yang berhasil kami kontak,
mereka dengan antusias mewakafkan buku mereka.
Langkah
untuk mendatangkan isi taman baca telah berhasil, selanjutnya kami memikirkan
bagaimana usaha agar referensi yang ada/tersedia bisa diminati oleh para
santri/siswa, karena apalah artinya banyak buku/bahan referensi-referensi, tapi
tidak ada yang berminat membacanya. Sehingga kami berinisiatif untuk mengadakan
kembali quantum learning angkatan ke-2 yang dikhususkan bagi para santri, dan
setiap tahunnya kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin bagi taman baca, dan
selama itu pula bapak/kanda Sulhan Yusuf selalu kami panggil mengisi acara
tersebut, yang dengan ikhlas dan penuh semangat menghadiri undangan kami.
Selain itu pula, kami juga mendatangkan beberapa orang penulis untuk memberikan
dorongan kepada warga taman baca, akan pentingnya membaca dan menulis.
Aktifitas lain yang kami lakukan adalah melakukan nonton bareng serta bedah
film, dan penerbitan buletin.
3.
Menjaga
Kuncup Bunga
Menjalankan
aktifitas di dunia litersi tidaklah berjalan secara mulus dan hasilnya akan
didapat secara mudah. Tetapi perjuangan ini butuhlah ketelatenan dan hati yang
tidak pantang menyerah. Karena pasti akan ada hal yang akan merintangi jalan
tersebut. Misalnya, kuantitas orang yang berminat dalam dunia yang kita geluti.
Atauka dukungan dari berbagai pihak agar kerja-kerja bisa berjalan sesuai
rencana. Begitupula yang kami alami dalam membangun taman baca ini, pasang
surut perjalanan mewarnai kisahnya.
Bahkan taman baca kami pernah hampir bubar. Akan tetapi karena semangat
untuk tetap mengembang misi berbagi cahaya ilmu, sehingga taman baca IKAKAS
tetap eksis hari ini.
Pada
tahun ketiga kehadiran taman baca menurut kami sudah mewarnai pergulatan
keilmuan di ponpes As’adiyah Ereng-Ereng, hal ini terlihat dari antusiasme
siswa kelas yang paling senior di madrasah ini. Aktif dalam peminjaman
buku-buku di taman baca. Dan sudah bisa mencatat sebuah prestasi dalam dunia
literasi saat itu. dan yang sangat membanggakan pula adalah kami sudah berhasil
melampaui/mengatasi kekhawatiran kami dalam membuat sebuah karya berupa buku
kecil yang berisi catatan-catatan sederhana dari para siswi Madrasah Aliyah
yang akan tamat saat itu, yang kami beri judul “ Bunga-Bunga Kertas”.
Harapan
kami karya ini bukanlah yang pertama sekaligus yang terakhir, tapi menjadi
langkah awal untuk berkarya yang selanjutnya. Sehingga untuk menjaga api ini
supaya tidak redup dan padam, maka kami tidak pernah berhenti untuk
menghidupkan semangat yang telah dinyalakan tersebut. Kami selalu meransang
seluruh stackholder yang ada di As’adiyah agar selalu menggeluti dunia baca-tulis
ini. Terutama kepada alumnus yang sudah kembali mengabdikan dirinya di
As’adiyah, agar bisa mewarnai perkembangan keilmuan di tempat ini.
Akhirnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu usaha ini, kami hanya bisa mengucapkan
banyak terima kasih, yang akan membalas adalah Allah, sesuai dengan apa yang
telah dijanjikanNYA. Amiiinn.
Hormat
dan Salamku.
Ahmad Rusaidi ( Ketua
Umum IKAKAS Cab. Ereng-Ereng Bantaeng)
Taman
Baca IKAKAS bertempat di Ponpes As’adiyah Ereng-Ereng
Jumlah
Buku ± 300 buku.
Pengelola : - Mubayyina tahun 2008-2010(Direktur Taman
Baca)
-
Fadliah tahun 2010-2011
-
Nur Hakiki tahun
2011-sekarang
Tidak ada komentar :
Posting Komentar