Abbaku
(ayah), dulu punya tiga koleksi radio, satu jenis radio karaoke, dua lainnya
radio genggam, mirip handy talk. Radio karaoke ini, disimpan di dalam
kamarnya, dinyalakan saat pagi, siang, sore dan malam. Tetapi tidak sepanjang
waktu itu. Pagi hari dari jam setengah lima hingga jam 07.30. siang hari jam 12
hingga jam satu. Kadang pula dinyalakan sekitar jam 3 menjelang sore. Sore hari
dari jam 5 hingga jam 6 menjelang magrib. Setelah magrib dinyalakan lagi. Hanya
hingga jam 7 malam saja.
Waktu-waktu
yang saya sebutkan itu, menjadi langganan pemutaran radio, karena memiliki siaran-siaran
khusus. Misalnya berita di RRI Makassar, sandiwara radio, siaran kolompengcapir
(hanya ada di zaman orba), ceramah dari dai sejuta umat, KH. Zainuddin, MZ, sesekali
mendengarkan siaran musik hiburan. Program mendengarkan siaran radio ini,
menjadi langganan, karena di rumah kami belum ada tv atau langganan koran.
Radio
jenis karaoke ini, sebenarnya belakangan dibeli oleh Abba, sebelumnya ada radio
model tempo dulu, yang belakang hari ditukar dengan radio karaokean ini.
Meskipun nyaris fasilitas karaokeaannya tidak pernah terfungsikan. Micnya biasa
terpakai, tapi di sekolah tempat abba menjadi pembina, sekaligus sekolah tempat
saya belajar.
Belakang
hari, abba membeli sebuah radio mini, radio genggam, menggunakan tenaga baterai,
fungsinya bisa dibawa saat ke kebun, diputar saat ngasoh memetik kopi atau
coklat, sambil ngerokok. Tapi bukan saya yang merokok, hanya abba.
Saat
radio mini ini ada, siaran sandiwara radio, waktu itu, sudah berkurang. Padahal,
sebelum adanya radio mini yang bisa dibawa-bawa, beberapa siaran sandiwara
radio sering tayang, saat kami beradaktifitas di kebun. Ada yang tayang jam 9
pagi, ada pula yang jam 3 sore. Saya selalu menyayangkan bila ada satu seri
yang terlewatkan. Beruntung jika sempat terulang penayangannya. Hanya, itu
sangat jarang terjadi.
Karena
ferforma radio mini ini kurang maksimal, suara dan penangkapan siarannya kadang
tidak bagus, abba membeli sebuah radio handy, yang sedikit lebih besar,
antenanya panjang dan suaranya cukup nyaring. Tapi radio mini yang pertama,
tidak terbuang atau terabaikan. Saya dan
seorang kakak, sering saling berebut menggunakannya. Karena menggunakan tenaga
baterai, maka setiap yang menggunakannya, harus punya jadwal tertentu, beli
baterainya pun dengan berkongsi.
Saya biasanya menggunakannya,
saat mendengarkan berita, itu pun berita olahraga saja, dan pertandingan
sepakbola liga Indonesia, khususnya pertandingan PSM Makassar. Di luar itu,
kakak saya yang memanfaatkannya.
Radio selalu sebagai media abadi utk informasi dan hiburan.. tulisan yg bagus pak.. sedikit flashback👍👍
BalasHapus