Sebelum
beranjak meninggalkan kamar 1102, hotel Same dan kota Makassar hari ini,
kembali ke tempat aktifitas, seperti biasa. Saya ingin menyimpan cerita ini di
dalam sebuah tulisan. Ya, sebelum ingatan itu beranjak.
Empat hari
bersama dengan orang-orang yang penuh semangat, dan sangat inspiratif, menurut saya. Remaja, muda-mudi, orang-orang tua,
pelajar, mahasiswa,guru, dosen, pegiat literasi semuanya. Meskipun empat hari, sangat
singkat untuk mengenal mereka secara lebih jauh. Tapi dari interaksi yang
singkat itulah saya memiliki beberapa gambaran akan kehebatan-kehebatan mereka.
Sebenarnya dan
seharusnya, bukan saya yang hadir pada pertemuan orang-orang hebat ini. Karena
di undangan yang dibagikan oleh penyelenggara ( Balai Bahasa Sulawesi Selatan)
nama saya tidak tercantum. Pada lampiran undangan, ada 45 (empat puluh lima)
nama yang tertera, tidak termasuk saya. Tetapi, nama istri saya (lihat no. Urut
3. Erma Surianti). Dia pulalah yang memberikan informasi akan kegiatan ini dan
memberikan izin kepada saya untuk menggantikannya, dengan terlebih dahulu
berkonsultasi kepada panitia penyelenggara.
Istri saya,
sangat ingin menghadiri kegiatan ini, tapi karena kondisinya yang masih sakit,
sering lemas, maka dengan ikhlas namanya diwakilkan kepada saya. Dengan harapan
ilmu dan pengalaman yang akan didapatkan
dari bimtek ini, dapat saya bagi kepadanya saat pulang ke rumah. Insya Allah.
Berada di
tengah-tengah orang hebat, selalu membuat saya merasa canggung dan kikuk.
Tetapi suasana yang cair dan santai di dalam forum, telah membuat saya
menikmati aktivitas, bimtek ini. Meskipun harus menerima penyajian materi yang
cukup padat, dari pagi hingga malam hari. Ditambah tugas setiap sesi.
Penyajian
materi dari para pemateri yang variatif telah membuat saya nyaman berada di
tempat ini. Pemateri dengan segenap kemampuannya membuat suasana begitu cair.
Sehingga para peserta selalu terbuka untuk berbagi pengalaman dan
pengetahuannya kepada peserta yang lain, tidak terkecuali saya. Demikian pula
dengan sesama peserta, tidak ada yang merasa superior antara satu dengan yang
lainnya. Pelantang suara tidak hanya didominasi oleh satu orang. Semuanya
diberi kesempatan untuk berbicara, berpendapat, bertanya atau menjawab.
Berada di forum
ini sungguh sangat luar biasa. Waima, tanggung jawab selanjutnya, luar biasa
beratnya. Ditantang untuk konsisten menulis. Sementara saya, masih sering mengulur-ulur
waktu untuk memulai menulis. Masih sering diserang penyakit “pi”(meminjam
istilah seorang pemateri BIMTEK, pak Sabir) nantipi, sebentarpi dan besokpi.
Saya bahagia,
sekaligus bangga, kepada bapak, ibu, kakak, adik atau teman-teman seforum
kemarin. Terhadap pencapaian hasil dan karya yang telah mereka gapai. Juara
lomba menulis tingkat nasional dan internasional. Menjadi duta bahasa. Menulis
dan menerbitkan bermacam buku dengan berbagai genre. Sungguh suatu prestasi yang sangat luar biasa
Bapak dan Ibu
yang lebih senior dari saya, senantiasa memiliki sikap optimis dan komitmen
yang tinggi untuk terus berkarya terutama dalam dunia tulis menulis. Sementara
saya masih sering dilanda pesimis akut, takut untuk bergerak, keluar dari zona
nyaman.
Adik-adik yang
usianya lebih muda dari saya. Mereka, memiliki pemikiran yanng hebat, karya
yang mengagumkan, masa depan yang cemerlang. Tetapi saya? Saat usia saya sama
dengan mereka, belum mampu menghasilkan apa-apa. Hingga hari ini sekali pun.
Senyum
semringah dan wajah cerah mereka, telah menumbuhkan harapan bagi saya, bahwa
bangsa Indonesia senantiasa memiliki generasi-generasi yang bisa diandalkan dan
diunggulkan. Generasi yang senantiasa mencintai dunia literasi.
Tantangan yang
diberikan oleh penyelenggara bimtek kepada seluruh peserta, untuk menulis dan
menghasilkan buku antologi bersama, juga karya pribadi, semoga bisa saya lewati
dan wujudkan dengan indah. Aamiin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar